4 Ciri-ciri Performa Guru Mulai Menurun, Kepala Sekolah Perlu Segera Lakukan Ini

inNalar.com – Bicara soal performa dunia pendidikan tidak hanya menyorot perkembangan akademik murid, guru pun wajib diperhatikan kinerjanya terutama oleh Kepala Sekolah selaku supervisor pendidik.

Namun apakah Kepala Sekolah sudah paham bagaimana ciri-ciri performa guru mulai menurun dan bagaimana menanganinya?

Ryan Okta Pratama, seorang Praktisi Pendidikan lulusan Master Ed-Tech, melalui akun Instagram pribadinya @ryan.oktapratama menerangkan empat poin permasalahan tersebut secara rinci.

Baca Juga: Pendidikan Indonesia vs Vietnam, Mana yang Lebih Unggul? Begini Laporan Terbaru PISA

Berbicara mengenai performa tentu saja poin permulaan inilah yang paling pertama disoro, apakah itu?

1. Performa Menurun
Performa seorang guru menurun biasanya ditandai dengan sejumlah ciri-ciri khusus, di antaranya yaitu sering terlambat masuk ke kelas setiap kali jadwal ajarnya tiba. Poin ini ternyata tidak hanya terjadi pada murid, bukan?

Ditambah lagi dengan pembawaan energi guru yang penuh lemas lunglai dan gaya pengajaran penuh ceramah dengan penyampaian sesuai textbook.

Baca Juga: Menlu AS Marco Rubio Ungkap Bakal Periksa Satu Hal Lagi dari Pelamar Visa, Apa Itu?

Lantas, apa yang harus Kepala Sekolah lakukan? Ajaklah guru yang bersangkutan untuk bicara empat mata dengan tujuan agar Anda dapat mengetahui akar permasalahannya.

Apabila support system sekolah memadai, tawarkan workshop pengembangan diri agar sang pengajar dapat memperbarui semangat pengabdiannya.

Hal terpenting adalah Kepsek jangan sekali-kali fokus menyalahkan guru, cobalah untuk lebih memperhatikan solusi konkret, yaitu memperbaiki performa.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 4 Alasan Penting Mengapa Guru Harus Waspada dengan Siswa Pendiam, Ternyata Diam-diam…

Sebagai bentuk perhatian khusus, cobalah untuk membuat perbaikan performa bersama. Hal ini dilakukan agar hubungan antara Kepala Sekolah dan Guru tidak renggang karena saling tersinggung.

2. Mengabaikan Aturan
Apabila seorang guru mulai abai dengan aturan sekolah seperti mulai ‘tidak peduli’ untuk bersikap disiplin terhadap murid dan tidak memedulikan aturan asesmen sekolah.

Maka Kepala Sekolah perlu perhatikan lebih lanjut, barangkali sang pengajar mulai kendur performanya.

Lantas, solusi konkret apa yang bisa Kepsek lakukan pada guru tersebut? Tentu saja, ajaklah sang pengajar untuk berdiskusi dan dengarkan alasan dari tindakan yang dilakukannya terlebih dahulu.

Anda perlu menahan diri untuk tidak bersikap reaktif. Poin terpenting adalah para pendidik perlu mengetahui dan memahami tujuan dan urgensi aturan yang telah ditetapkan pihak sekolah.

Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Cemas Imbas Donald Trump Tangguhkan 3 Visa Pelajar, Kenali Perbedaannya

Ingatkan pula konsekuensi yang dapat diterima guru apabila mereka tidak mengindahkan aturan yang ada.

3. Isu Personal

Isu personal seringkali sangat sensitif terhadap keberlanjutan hubungan antar kepsek dan gurunya.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan BBM di Bengkulu, Pertamina Patra Niaga Optimalkan 2 Layanan Antar Khusus

Salah satu contohnya, yaitu permasalahan bau badan atau penampilannya yang belum sesuai standar sekolah.

Maka dari itu, apa yang harus dilakukan oleh seorang Kepala Sekolah yang bijak? Pastikan Anda berbicara secara empat mata dengan yang bersangkutan.

Gunakan kata-kata yang lembut, tidak menghakimi, usahakan banyak mendengar ketimbang berceramah, dan pastikan kerahasiaan pembicaraan Anda dan sang pengajar terjaga.

Baca Juga: Sekolah Gratis SD-SMP Diwajibkan! Negara Bakal Biayai Penuh Pendidikan Dasar di Seluruh Indonesia

4. Perselisihan Antarguru di depan Murid

Hal tersulit tetapi harus dilakukan oleh Kepsek adalah kewajiban untuk tetap netral. Ajak kedua belah pihak yang berselisih untuk mengungkapkan kisah dari perspektif masing-masing.

Fasilitasi forum untuk mediasi di ruang yang aman dan tentunya terhindar dari keramaian murid.***