47 Tahun Mangkrak, 6 Bekas Stasiun Kereta Api di Magelang Kini Menjadi Food Court Hingga Rumah Warga!

inNalar.com – Pada awal abad ke-19, stasiun kereta jalur Jogja-Magelang dioperasikan. Tepatnya pada 1 Juli 1898.

Tak lama setelah itu, sekitar tahun 1903, stasiun kereta jalur Magelang-Secang turut dioperasikan.

Ada banyak stasiun di jalur ini, yaitu Magelang kota, Banyurojo, Mertoyudan, Japunan, Blondo, Blabak, Muntilan, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Bekas Lahan Kuno, Update Pembangunan Jembatan Cikretek di Bogor Jawa Barat, Belum Sempurna Tapi Sudah Dibuka

Pada tahun 1975, jembatan Krasak sebagai jalur lewat kereta api menuju Yogyakarta terputus karena letusan gunung Merapi.

Sejak itu, okupansi penumpang kereta menurun, sehingga stasiun Magelang akhirnya ditutup pada tahun 1976.

Setelah 47 tahun mangkrak hingga tahun 2023, beberapa rel kereta api masih tampak utuh, dan yang lainnya sudah tak terlihat.

Baca Juga: Berjasa Bagi Jawa Tengah! Stasiun Legend di Semarang Ini Kerap Jadi Penyelamat Kereta Api Dikala Banjir

Dilansir inNalar.com dari salah satu video Youtube yang diunggah oleh akun Hernanda Restu, berikut kondisi terkini stasiun Magelang.

1. Stasiun Blondo

Desa Blondo, kecamatan Mungkid merupakan salah satu titik pemberhentian terdekat dari arah Yogyakarta.

Kini, bekas rel dan stasiun kereta api Blondo berubah menjadi gang sempit di tengah pemukiman warga.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru, Jadi Tulang Punggung Transportasi Darat Sumatera Barat – Riau?

Terpantau jalur rel masih terlihat sedikit. Masih ada tiang telegraf, bantalan rel, dan satu rumah dinas.

Tak banyak orang tau kalau rumah warga tersebut dulunya adalah stasiun, karena desain interior yang tidak seperti yang lainnya.

2. Stasiun Mertoyudan

Tak seperti yang lainnya, kawasan ini tampak bersih dan terawat, meski bekas rel sudah tak terlihat dan berubah menjadi jalan raya.

Stasiun Mertoyudan, kini berubah menjadi food court bergaya Belanda sesuai desain interior bekas stasiun yang masih utuh.

Lubang angin khas Belanda berbentuk bulat, lengkap dengan jendela loketnya masih ada. Bangunan bekas rumah dinas juga masih berdiri kokoh di seberang jalan.

3. Stasiun Magelang Kota

Terletak di pasar Kebonpolo, bekas bangunan stasiun ini sudah tidak terawat lagi.

Gerbong yang mangkrak di sekitar lokasi juga telah dipindahkan ke museum Ambarawa.

Sebagian besar bangunan bekas stasiun Magelang Kota telah dialihfungsikan sebagai gudang.

4. Stasiun Blabak

Hampir mirip dengan bekas stasiun Mertoyudan, bekas stasiun Blabak kini berubah menjadi warung kupat tahu khas Magelang.

Jalur rel di kawasan tersebut sudah tak tampak karena tertutupi aspal jalan raya.

Warung bernama “Kupat Tahu Stasiun” tersebut menggunakan bangunan asli bekas stasiun Blabak.

5. Stasiun Payaman

Stasiun Payaman berdekatan dengan pasar Payaman, kecamatan Secang, kabupaten Magelang.

Tempat ini telah berubah menjadi tempat les berhitung anak-anak dengan sedikit penambahan bangunan.

Bekas rel, tiang telegraf, bahkan bekas tuas wesel stasiun Payaman masih bisa disaksikan.

6. Stasiun Secang

Bangunan bekas stasiun Secang masih berdiri kokoh, meski gentengnya sudah jatuh sebagian.

Sayangnya, bangunan ini dibiarkan mangkrak begitu saja, tidak terawat. Hanya dijadikan tempat nongkrong warga sekitar saja.

Jalur rel sudah tidak terlihat. Loket stasiun masih utuh, dan bahkan tiang sinyal mekanik masih berdiri tersembunyi di tengah rumah warga.***

 

Rekomendasi