4 Tradisi Ini Hadir saat Imlek 2023 di Jawa Tengah, Salah Satunya Ada Grebeg Sudiro di Kampung Pecinan Solo


inNalar.com
– Setiap daerah memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan Imlek, perayaan terpenting orang Tionghoa. Imlek 2023 akan jatuh pada hari Minggu, 22 Januari.

Seperti pada perayaan sebelumnya, Imlek 2023 dirayakan secara bersama-sama karena tahun baru dalam sistem penanggalan China itu biasanya identik dengan keberuntungan dan rezeki.

Masyarakat Tionghoa biasa menyambut perayaan Imlek dengan cara-cara yang unik, termasuk keturunan Tionghoa yang ada di Jawa Tengah. Lantas, apa saja tradisi saat Imlek 2023 mendatang?

Baca Juga: Casemiro Ungkap Ambisi Erik ten Hag bersama Man United Sebelum Ladeni Perlawanan Man City di Liga Inggris

Dilansir inNalar.com dari akun Instagram Ganjar Pranowo pada Sabtu (1401/2023), sedikitnya ada empat tradisi yang akan hadir saat Imlek 2023 yang di Jawa Tengah.

Tradisi Imlek di Jawa Tengah

Berikut ini empat tradisi Imlek yang ada di Jawa Tengah. Simak artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui informasi selengkapnya.

Grebeg Sudiro

Tradisi ini merupakan cara yang dilakukan oleh masyarakat Solo untuk merayakan Imlek. Acara berupa kirab budaya yang diarak dengan mengambil rute mengelilingi Kampung Pecinan Solo di Kelurahan Sudiroprajan.

Baca Juga: Luciano Spalletti Puji Dua Gol Osimhen ke Gawang Juventus di Serie A: Striker yang Hebat

Imlek di Kota Solo sudah menyatu dengan kebudayaan Jawa yang manifestasinya diwujudkan dalam Grebeg Sudiro yang diadakan oleh masyarakat setempat.

Tuk Panjang

Lain halnya dengan Grebeg Sudiro, tradisi Imlek Tuk Panjang dilakukan oleh warga Kawasan Pecinan dengan memberikan perjamuan kepada masyarakat yang hadir.

Berbagai hidangan menarik disuguhkan di atas meja panjang. Tradisi Imlek ini merupakan perayaan yang menunjukkan keberagaman dalam menyambut tahun baru Imlek di Kota Semarang.

Baca Juga: 3 Manfaat Lidah Buaya yang Wajib Dicoba, Mulai dari Kecantikan hingga Ucapkan Selamat Tinggal pada Ketombe

Kirab Budaya Ruwat Bumi

Perayaan Cap Go Meh dirayakan oleh masyarakat Salatiga melalui Kirab Budaya Ruwat Bumi. Kirab dilakukan dengan membawa arak-arakan tandu patung dewa.

Cap Go Meh dikenal sebagai puncak sekaligus penutupan rangkaian perayaan tahun baru Imlek.

Uniknya, perayaan ini tidak hanya diramaikan oleh masyarakat Tionghoa saja namun dari berbagai lapisan masyarakat kota Salatiga.

Baca Juga: Tekan Pengeluaran Listrik hingga 50 Persen, Ganjar Pranowo Dorong Pemprov Jateng Terapkan PLTS di Ponpes

Gotong Toa Pe Kong

Acara tradisional masyarakat keturunan Tionghoa ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tahun baru Imlek di Tegal pada perayaan Cap Go Meh.

Lebih tepatnya, dalam perayaan Cap Go Meh, ritual gotong Toa Pekong selain bermakna doa keselamatan dan kesejahteraan, tradisi ini juga digelar sebagai bentuk pelestarian budaya Tionghoa.

Sementara itu, sebagai informasi tambahan, Grebeg Sudiro sebagai perayaan Imlek 2023 sudah berlangsung di Solo sampai tanggal 30 Januari tahun ini. Di sana terdapat perahu wisata yang bisa Anda coba. ***

Rekomendasi