4 Desa di Kendal-Temanggung Bakal Tenggelam di 2025, Ternyata Gegara Proyek Pionir Rp1,744 Triliun


inNalar.com –
Lanskap dua daerah Jawa Tengah ini diramalkan akan berubah di tahun 2025. Ya, sedikitnya 4 desa yang tersebar di Kabupaten Kendal dan Temanggung akan tenggelam.

Kabar baiknya, keempat desa di Kendal dan Temanggung ini bukan tenggelam karena bencana alam, tetapi memang sengaja ditenggelamkan oleh Pemerintah RI guna realisasi garapan proyek pionir Bendungan Bodri.

Alasan proyek ini disebut sebagai pionir sebab skema pendanaan Bendungan Bodri di Jawa Tengah ini dijanjikan tidak akan lagi menyentuh dompet APBN.

Baca Juga: Cocos Island: Surga Tersembunyi di Australia dengan Penduduk Keturunan Indonesia!

Menghimpun informasi dari laman Ahli KPBU Indonesia, gawean infrastruktur kelola air ini akan masuk dalam daftar pelopor pembangunan waduk yang berlandaskan skema pendanaan kerjasama antara pemerintah dan swasta.

“Jadi kalau selama ini membangun bendungan dan lain-lain itu dilakukan dengan skema konvensional menggunakan anggaran APBN, nah untuk saat ini kami terus mewujudkan terwujudnya proyek Bendungan Bodri yang menerapkan skema KPBU,”ucap DJPI Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, dikutip dari laman Ahli KPBU Indonesia.

Dengan prediksi nilai investasi yang mengucur sebesar Rp1,744 triliun, waduk ini diproyeksikan akan menjadi ladang konsesi pihak swasta selama 18 tahun.

Baca Juga: Sekilas Dikira Bali, Ternyata Desa dengan Mayoritas Pemeluk Hindu Ini Adanya di Banyumas

“Indikasi total nilai investasi proyek ini yaitu Rp. 1,744 Triliun dengan masa konsesi selama 18 tahun,” dikutip dari laman Kementerian Keuangan.

Dengan kesiapan dana yang telah diupayakan Kementerian PUPR, sejak Februari 2024 pihak yang berwenang dari Kabupaten Kendal dan Temanggung telah memulai sosialisasi pengadaan tanah lokasi megaproyek.

Dengan adanya gawean megaproyek pionir baru di era kepemimpinan Prabowo ini setidaknya terdapat 4 desa yang terdampak oleh pembangunan bendungan ini.

Baca Juga: Warmindo Apung di Laut! Kulineran di Warung Tradisional Ini Cuma Ada di Pesawaran, Lampung

Dibocorkan informasinya dari Disperakim Provinsi Jawa Tengah, setidaknya ada empat pedesaan yang tersebar di Kabupaten Kendal dan Temanggung akan tenggelam dikarenakan megaproyek ini.

Keempat kampung terdampak proyek tersebar di dua daerah yang berbeda. Desa Kaliputih dan Banyuringin terletak di sudut Kabupaten Kendal.

Sementara Desa Duren dan Ngaliyan terbentang di Kabupaten Temanggung.

Baca Juga: Gereja Tapi Bentuk Ayam? Mengintip Objek Wisata Unik di Jawa Tengah yang Pernah Jadi Lokasi Syuting Film AADC 2

Wajar jika proyek ponir ini akan menenggelamkan empat desa sekaligus dari dua kabupaten tersebut.

Pasalnya, luas area infrastruktur Bendungan Bodri nantinya akan melega hingga 277,37 hektare. Sebegitu raksasanya, bukan?

Infrastruktur tata kelola air ini rencananya akan mengelilingi wilayah seluas 305,79 kilometer persegi.

Baca Juga: 5 Orang Terkaya di Dunia Tahun 2024, Kekayaan Ada yang Mencapai 263, 4 Miliar Dolar

Dengan memanfaatkan potensi Sungai Bodri sepanjang 80,73 kilometer, diharapkan bendungan ini mampu mengairi area persawahan atau ladang ekonomi masyarakat Jawa Tengah hingga menjangkau 8.861 hektare.

Selain itu, potensi derasnya air pun diproyeksikan bakal menyokong pasokan suplai air baku warga sekitarnya dengan kapasitas 0,497 meter kubik perdetik.

Menariknya, kapasitas total tampungan air mencapai 41,70 juta meter kubik.

Baca Juga: 6 Kucing Endemik Indonesia Ini Dalam Ancaman Kepunahan

Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) berkapasitas 3,2 Mega Watt (MW) pun bakal urun menyempurnakan misi transformasi pasokan energi ramah lingkungan di Jawa Tengah.

Dengan keberadaan infrastruktur terbaru di Kendal dan Temanggung ini, Waduk Bodri diyakini efektif mengurangi dampak luapan banjir yang biasanya menghantui daerah sekitar aliran sungai.

Sebagai informasi, hingga saat ini proyek pionir Bendungan Bodri ini memasuki tahap transaksi dan bakal dimulai pembangunannya pada tahun 2025 mendatang.***

Rekomendasi