

inNalar.com – Setiap menjelang datangnya bulan suci ramadhan, banyak sekali tradisi-tradisi yang dilakukan masyarakat di penjuru Nusantara.
Setiap daerah di Indonesia pasti mempunyai adat atau tradisi yang telah diadakan bertahun-tahun lamanya dalam menyambut bulan ramadhan.
Sebab, lantaran kebiasaan di setiap daerah berbeda-beda, ungkapan atau respon saat menyambut ramadhan juga pasti tidaklah sama.
Baca Juga: Menlu Rusia Sebut AS Terang-terangan Menyatakan Perang dengan Vladimir Putin
Sehingga, inNalar.com akan merangkum 3 tradisi paling unik yang dilakukan berbagai masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci ramadhan.
1. Nyadran
Nyadran merupakan tradisi ziarah ke makam para leluhur yang biasanya dilakukan masyarakat Jawa Tengah menjelang bulan puasa.
Tujuan Nyadran adalah sebagai bentuk penghormatan kepada sesepuh dalam keluarga yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Inilah Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2022 atau 1443 H untuk Seluruh Wilayah di Indonesia
Masyarakat membersihkan makan, menabur bunga, sampai membacakan doa-doa dan berdzikir untuk memohonkan ampun kepada Allah SWT untuk ahli kubur.
Dan terakhir, setelah rangkaian tersebut telah dilakukan, biasanya akan ditutup dengan acara makan bersama keluarga.
2. Meugang
Tradisi unik menyambut bulan puasa yang kedua ini cukup terbilang istimewa karena masyarakat akan meyembelih seekor Sapi atau Kambing untuk semarakkan ramadhan.
Baca Juga: Pengumuman Hasil Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 1443 H oleh Kemenag, Jumat 1 April 2022
Meugang merupakan tradisi warga Aceh yang telah dilakukan turun-temurun sejak zaman Sultan Iskandar Muda.
Bahkan lantaran terdapat sajian hidangan daging sapi atau kambing, Meugang hampir mirip dengan perayaan Idul Adha.
Adapun yang melatarbelakangi tradisi ini yaitu masyarakat Aceh menginginkan semua orang juga merasakan nikmatnya makan bersama sebelum menunaikan ibadah puasa.
3. Balimau
Balimau adalah tradisi mandi dengan memakai jeruk nipis yang dilestarikan oleh masyarakat minangkabau dan biasanya dilakukan di sumber, sungai, hingga pemandian.
Tradisi ini sudah dilakukan sangat lama sekali, bahkan sejak berabad-abad yang lalu. Tujuannya yaitu untuk membersihkan diri baik secara dhohir, ataupun batin.
Jeruk nipis atau limau dipilih masyarakat Minangkabau sebagai sarana menghilangkan bau badan dan keringat.
Sebab pada pada zaman dahulu sulit bagi kebanyakan masyarakat untuk menemukan pembersih seperti sabun, sebagai penggantinya dipilihlah jeruk nipis.
Baca Juga: Dugderan, Tradisi Sambut Ramadhan di Semarang Digelar pada Kamis 31 Maret 2022
Demikian 3 tradisi terunik yang ada di berbagai daerah Indonesia untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan.***