

inNalar.com – Apakah kamu sosok yang sering disebut orang sebagai si Pemalu atau kah pernah melihat seseorang dengan kepercayaan diri yang rendah? Barangkali inilah salah satu tanda dirimu atau dirinya menyimpan inner child.
Agar mudah dimengerti, Inner Child adalah sifat yang kamu bawa sedari kecil dan hingga kini tumbuh bersama denganmu menjadi sebuah trauma masa kecil hingga akhirnya sifat itulah yang membentuk kepribadian kamu pada saat dewasa.
Tahukah, orang dengan kepribadian pemalu bukan hanya karena ia terlahir dari keluarga yang rerata karakternya lemah lembut. Namun perspektif psikologi memandang bahwa sifat itu justru menjadi tanda bahwa ia masih menyimpan memori luka masa kecil.
Baca Juga: Tak Hanya Berfungsi Sebagai Menyimpan Uang, Dompet Juga Mengungkap Kepribadian Seseorang
Kenangan masa kecilnya terlanjur membekas di dalam memori otaknya dan akhirnya terbawa menjadi sebuah karakter yang ia bawa hingga dewasa secara tidak sadar.
Jika diamati, seseorang dengan luka masa kecil yang masih tertinggal dalam dirinya akan tampak terlihat dari bagaimana ia berperilaku dalam kesehariannya.
Bukan hanya ia yang Pemalu saja, tindak tanduk seseorang dalam bentuk lainnya pun dapat kita amati dan seringnya kita tidak menyadari hal itu sebagai pertanda inner child.
Baca Juga: 3 Jam dari Denpasar, Desa Tertua di Bali Ini Punya Suasana Unik tapi Bikin Merinding
Penting bagimu untuk ikut mengamati orang dengan tipe kepribadian ini agar kamu dapat membantunya sembuh atau minimal tidak menyakitinya.
Penasaran? Inilah 5 tanda seseorang sebenarnya memiliki sisi kepribadian hasil inner child yang terluka dalam dirinya. Cek sekarang karena bisa jadi kamu pun mengalaminya.
1. Waspada
Waspada adalah satu sikap yang pada dasarnya patut dimiliki oleh setiap orang. Bagaimana pun kita perlu bertahan hidup dengan kerasnya kehidupan, bukan?
Baca Juga: Pecinta Matcha Merapat! Kepribadian Unikmu Bisa Terbongkar dari Rasa Rumputnya Teh Hijau Loh
Namun jika isi pikiranmu dipenuhi dengan kehati-hatian dan selalu waspada terhadap sesuatu. Nah, inilah sebagian tanda bahwa kamu masih menyimpan trauma masa kecil dalam dirimu.
Salah satu hasil kepribadian inner child yang terluka dan membekas dalam benakmu lainnya, yaitu ketika kamu berjalan di sebuah jalanan lebar yang ada di dalam pikiranmu hanyalah ‘apa yang harus aku lakukan jika ada orang yang tiba-tiba menyerangku?’.
Bentuk kewaspadaan akibat luka inner child-mu yang lainnya, yaitu saat malam hari kamu pun sulit tidur.
Pikiran waspadamu membuat kamu beberapa kali mengecek ulang apakah pintu kamar atau rumah sudah dikunci ataukah belum.
Bentuk kewaspadaan lainnya adalah kamu kini tumbuh menjadi sosok yang penuh tembok privasi dalam hidupmu.
Kamu tidak akan percaya dengan orang baru dalam waktu singkat dan akhirnya membuatmu tampak seperti sosok yang tertutup.
Banter-banter kamu akan berlindung di balik kata ‘introvert’. Apakah kamu relate dengan hal ini?
2. Takut Marah dan Sulit Jujur
Salah satu tanda inner child terluka dan masih mengikutimu hingga dewasa adalah kamu tumbuh menjadi pribadi yang takut marah dan sulit sekali untuk bersikap jujur.
Eits, bukan berarti sulit jujur menandakan kamu gemar berbohong. Apa yang dimaksudkan di sini adalah kamu terbiasa untuk membohongi diri sendiri dan sulit mengakui emosimu sendiri.
Apakah sejak kecil kamu dididik sebagai sosok ‘malaikat tanpa sayap’? Contohnya seperti orang tua yang terbiasa menanamkan pola asuh untuk tidak membalas jika disakiti orang lain dan harus selalu mengalah dengan orang lain.
Kedua pola asuh itu bisa menjadi pemicu kamu tumbuh menjadi orang yang takut marah dan takut pula untuk melawan. Tidak heran jika akhirnya kamu kini tampil dikenal sebagai sosok yang Pemalu.
Orang dengan kepribadian takut marah dan melawan ini sulit mengakui emosi yang ada di dalamnya. Alhasil, ia tidak pernah berhasil melampiaskan perasaannya dan bahkan tidak paham bagaimana cara mengungkapkannya dengan kata-kata.
Jika kamu relate dengan hal ini, bisa jadi dirimu pun kini terkadang kesulitan untuk berkata tidak kepada orang lain.
Bahkan, barangkali kamu pun sempat harus bertahan hidup melewati badai bullying yang membuat luka trauma masa kecil semakin dalam.
Inilah saatnya dirimu terus terang pada dirimu dan rangkul dirimu sendiri. Lakukan deep talk dengan diri sendiri di hadapan kaca.
Bagi wanita, menangis adalah salah satu solusi ampuh meredakan emosi yang tidak stabil. Bagi pria, mengerjakan hobi bisa menjadi salah satu bentuk pelampiasan yang paling menyenangkan.
3. Suka mengkritik diri sendiri
Salah satu tanda seseorang memiliki inner child yang terluka di dalam benaknya adalah perilaku suka mengkritik diri sendiri.
Orang dengan kepribadian demikian akan lebih fokus mencari hal negatif dalam dirinya dibanding mencari kesalahan orang lain.
Ya, itu terjadi karena ia sibuk ingin menyempurnakan dirinya sendiri seolah seperti ingin membayar kegagalan di masa lalunya.
Dalam kehidupan bersosial, kamu tumbuh menjadi orang yang paling bertoleransi atas kesalahan orang lain.
Namun sayangnya, kamu justru tidak menoleransi kesalahanmu sendiri. Jika kamu relate dengan hal ini, bisa jadi ada memori masa lalu yang membuatmu kini suka mengkritik dirimu sendiri.
Mulailah untuk banyak menyayangi dirimu sendiri sebab betapa banyak ekspektasi kian meninggi yang kamu patok untuk tubuhmu sendiri.
Meski terkadang kita perlu mengakui kesalahan, tetap fokuslah pada perbaikan dan pengembangan diri.
Dari ketiga hal di atas, apakah kamu mengalami salah satunya?***