

inNalar.com – Hitungan weton masih menjadi tradisi yang dipertahankan oleh sebagian besar masyarakat Jawa, khususnya dalam adat pernikahan.
Di dalam adat perkawinan Jawa, weton kelahiran biasanya digunakan untuk melihat kecocokan pasangan yang akan menikah.
Banyak sekali cerita tentang hubungan cinta yang harus berakhir karena perhitungan weton yang tidak sesuai dan dianggap tidak cocok menurut kepercayaan Jawa.
Meskipun ada sebagian masyarakat yang menganggap weton sebagai hal yang tidak masuk akal, namun sebenarnya weton adalah pengetahuan tradisional yang memiliki dasar ilmu, yaitu Ilmu Titen.
Ilmu tersebut didasarkan pada pengalaman masyarakat Jawa dalam membaca tanda-tanda alam serta peristiwa yang pernah terjadi dan berpola.
Di dalam Primbon Jawa, ada beberapa golongan weton yang semestinya tidak harus bertemu dalam pernikahan.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Mbah Yadi, pakar spiritual Jawa asal Pati melalui Channel YouTube ESA Production.
Menurutnya, terdapat beberapa tingkat kecocokan jika dilihat dari weton pasangan. Tingkatan tersebut antara lain adalah:
Pesthi bernilai 1
Jodho bernilai 2
Baca Juga: Gaji Naik 8 Persen, Ternyata Pegawai ASN Juga Diberikan Jam Kerja Fleksibel oleh Jokowi, Benarkah?
Padu bernilai 3
Pegat bernilai 4
Pati Besan bernilai 5
Gunem bernilai 6
Ratu bernilai 7
Berikut adalah golongan weton yang tidak cocok dan bahaya jika disatukan:
Menerut kosmologi Jawa, hari memiliki angka atau neptu yang berbeda-beda.
Jika neptu hari laki-laki dan perempuan bertemu di angka 12 jika dijumlahkan, maka mereka dianggap tidak cocok untuk menikah.
Karena jika kita mengurangi angka tersebut sebanyak 7, hasilnya akan menjadi 5 yang artinya Pati Besan.
Setidaknya, ada 3 weton yang menghasilkan neptu hari 12. Untuk melihatnya, maka kita perlu mengetahui neptu hari dalam kosmologi Jawa:
Senin bernilai 4
Selasa bernilai 3
Rabu bernilai 7
Kamis bernilai 8
Jumat bernilai 6
Sabtu bernilai 9
Minggu bernilai 5
Berdasarkan acuan di atas, ada 3 weton yang tidak cocok untuk menikah yaitu pasangan Senin dan Kamis, Selasa dan Sabtu, serta Jumat dan Jumat.
Jika tetap memaksa ingin bersama, maka bisa melakukan ritual yang bernama membuang sengkala atau menolak bala, salah satunya dengan cara orangtua mempelai tidak boleh ikut mengurus pernikahan.
Golongan selanjutnya adalah yang bukan hanya neptu hari kelahiran, tapi juga menyertakan neptu pasaran.
Neptu pasaran antara lain adalah Pon bernilai 7, Wage bernilai 4, Kliwon bernilai 8, Legi bernilai 5, dan Pahing bernilai 9.
Jika weton lahir pasangan adalah 10 dan 15 sehingga neptu jodoh berjumlah 25, maka pasangan tersebut berbahaya untuk menikah.
Akan tetapi jika neptunya 12 dan 13, maka tetap bisa menikah meski angka neptu jodohnya berjumlah 25.
Neptu jodoh berjumlah 30 juga dianggap tidak bagus bila disandingkan.
Apabila memaksakan diri lanjut ke jenjang pernikahan, akan datang marabahaya dalam rumah tangga kedepannya.
Meskipun begitu, neptu jodoh 30 masih bisa dipertemukan dengan cara menghilangkan sengkala atau menghindari tolak bala terlebih dahulu.
Demikian golongan weton yang dianggap tidak jodoh paling berbahaya jika disatukan.
Mudah-mudahan pasangan yang percaya pada weton Jawa ini tidak masuk salah satunya.***