2 Crazy Rich Indonesia Ditangkap, Intip Kisah Bernie Madoff yang Menipu Investor Hingga Rp942,5 Triliun


inNalar.com
 – Bernard Madoff atau lebih dikenal sebagai Bernie Madoff, adalah mantan penasihat investasi, analis keuangan, dan pialang saham Amerika yang melakukan penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Dia dituduh mengoperasikan skema Ponzi bernilai miliaran dolar yang menipu para investornya.

Madoff memulai karirnya dengan membangun perusahaannya sendiri di Wall Street pada 1960, dan tetap menjadi ketuanya sampai dia ditangkap pada 2008. Runtuhnya industri keuangan global yang mengarah ke resesi di Amerika Serikat pada waktu itu, menyebabkan banyak investor panik dan menarik uang mereka.

Ketidakmampuan Madoff untuk mengeluarkan uang yang diminta tersebut, membuatnya menjadi sorotan dan akhirnya terungkap bahwa bisnisnya adalah penipuan dengan skema Ponzi. Komisi Sekuritas dan Bursa AS telah melakukan beberapa penyelidikan sebelumnya, tetapi akhirnya dapat menangkapnya pada bulan Desember 2008.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 2022, Simak Profil Syekh Abdul Qadir Jaelani, Ulama Sufi yang Lahir di Bulan Penuh Berkah

Madoff mengaku bersalah atas kejahatan federal yang didakwakan kepadanya. Diperkirakan dia terlibat dalam penipuan sejak 1980-an, dan menipu investornya hingga miliaran dolar. Kerugian ditaksir sekitar Rp. 18 miliar kurs saat itu. Pengadilan memvonis Madoff 150 tahun penjara pada Juni 2009.

Bernard Madoff lahir pada 29 April 1938, dari pasangan Ralph Madoff dan Sylvia Muntner di Queens, New Yorker. Ia lulus dari Far Rockaway High School pada tahun, dan wisuda dari Universitas Hofstra dengan gelar B.A. dalam ilmu politik pada 1960.

Setelah itu ia meneruskan ke Sekolah Hukum Brooklyn, tetapi Madoff meninggalkannya dan lebih memilih untuk membagun perusahaan investasinya sendiri dengan uang yang ia tabung dari hasil bekerja sebagai penjaga pantai.

Baca Juga: 4 Sunah yang Dianjurkan dalam Berbuka Puasa, Beserta Doa Niat Puasa Ramadhan

Bernard Madoff membangun Bernard L. Madoff Investment Securities LLC pada 1960, dan menjadi pemimpin perusahaan tersebut sejak awal pendirian. Perusahaan itu memulai bisnisnya dengan tabungan dan pinjaman sebesar $50.000 (Rp. 714 juta kurs saat ini) dari Saul Alpern, ayah mertuanya. Madoff mulai mengumpulkan investornya juga dengan dukungan dari Alpern.

Perusahaan Bernard awalnya berdagang melalui Pink Sheets, tetapi kemudian mulai menggunakan teknologi informasi komputer yang inovatif untuk menyebarkan pamornya. Segera setelah itu, perusahaan Madoff menjadi pembuat pasar terbesar di NASDAQ dan akhirnya masuk dalam sepuluh besar di Wall Street.

Pada 1980-an, perusahaannya secara independen melakukan operasi perdagangan di industri sekuritas. Dengan reputasinya, Madoff mulai menarik lebih banyak investor. Diperkirakan bahwa perusahaannya menangani lebih dari lima persen perdagangan di New York Stock Exchange.

Baca Juga: Soal Duit Rp400 Juta dari Doni Salmanan, Rizky Febian Ternyata Tidak Wajib Mengembalikan

Pada tahun 1990, ia menjadi ketua non eksekutif NASDAQ, pasar saham elektronik. Bisnis perusahaannya pun selaras dengan visinya, yaitu berdagang secara elektronik tanpa orang harus bertemu satu sama lain.

Dia kemudian menjadi aktif dalam organisasi industri sekuritas National Association of Securities Dealers (NASD), dan menjabat sebagai ketua dan anggota dewan gubernur. Dia aktif terlibat dalam aktivitas filantropi dan memutuskan mencalonkan diri sebagai anggota dewan untuk banyak lembaga nirlaba.

Ada beberapa indikasi bisnis Madoff yang tidak etis. Skandal pertama muncul pada 1992 ketika ada keluhan terhadap bisnis ayah mertuanya. Namun, uang tersebut dikembalikan ke investor dan kasusnya ditutup oleh SEC.

Baca Juga: Diperiksa 3,5 Jam dan Dicecar 19 Pertanyaan Soal Kasus Doni Salmanan, Rizky Febian: Saya Coba Jujur

Harry Markopolos, analis keuangan dari Massachusetts yang termasuk di antara pengkritik Madoff saat itu, menyadari bahwa Bernie Madoff adalah seorang penipu. Dari 1999 hingga 2007, Markopolos mencoba membuktikan tuduhannya tetapi terus-menerus diabaikan. Dia kemudian menulis sebuah buku tentang usahanya untuk memberitahu pemerintah dan pers.

Pembatalan resmi Madoff dimulai pada 2004 ketika Genevievette Walker-Lightfoot, seorang pengacara di SEC, menginformasikan beberapa ketidaksesuaian dengan perusahaan Madoff, yang memerlukan pertanyaan lebih lanjut. Namun, bosnya, Eric Swanson, memintanya untuk meninggalkan kasus ini. Tak lama setelahnya Swanson bertunangan dan kemudian menikahi Shana Madoff, keponakan Madoff.

Pada awal Desember 2008, Madoff memberi tahu seorang senior di firma-nya bahwa permintaan kliennya untuk menarik uang sebesar $7 miliar (Rp. 131,5 triliun kurs saat ini), terbukti merepotkan karena dia menghadapi masalah dalam mengatur penarikan tersebut. Bersamaan dengan resesi, banyak investor menghadapi masalah dan ingin menarik saham mereka dari perusahaan Madoff.

Baca Juga: Lee Solomon Bikin Netizen Korea Berang, Permintaan Maafnya Justru Ditertawakan, Ini Penyebabnya

Pada titik ini Madoff tidak dapat mengeluarkan uang tunai yang diperlukan karena defisit yang jelas, dia mengaku kepada saudaranya, Peter, bahwa bisnisnya adalah penipuan dan dia tidak dapat berbuat banyak.

Madoff pun memberi tahu putra-putranya bahwa bisnisnya adalah suatu kebohongan besar dan menggunakan skema Ponzi raksasa. Dugaan penipuannya kemudian mulai mencuat dan diperkirakan bernilai sekitar $50 miliar (Rp. 939,2 triliun kurs saat ini).

Akhirnya putra-putra Madoff sendirilah yang melaporkan ayah mereka ke pihak berwenang, karena begitu banyaknya jumlah penipuan dari ayahnya yang membuat mereka sendiri akan terjebak dalam hutang besar. Madoff akhirnya ditangkap dan didakwa melakukan penipuan pada 11 Desember 2008. Asetnya kemudian dibekukan.

Baca Juga: Ahli Ekspresi Terkesan Lihat Sikap Tenang Doni Salmanan saat Konferensi Pers Kasus Dugaan Penipuan Investasi

Dia mengakui kesalahannya dalam sidang yang digelar pada Maret 2009 dan menyatakan bahwa dia memulai penipuannya pada awal 1990-an. Namun banyak pihak percaya bahwa penipuan Madoff dimulai pada 1980-an. Dia dijatuhi hukuman penjara 150 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Federal Butner Medium, North Carolina.

Kisah Madoff sempat diangkat dalam Film produksi HBO, ‘The Wizard of Lies’ yang berfokus pada persidangan Madoff dan penipuan skema piramida raksasa. Film tersebut dirilis pada 2017, dan tokoh Bernard Madoff diperankan dengan baik oleh Robert De Niro.***

Rekomendasi