

InNalar.com – Setelah gagalnya tim Indonesia dalam laga Asian Games 2022, PBSI lakukan evaluasi besar-besaran.
Sebelumnya kontingen Indonesia ditargetkan untuk meraih tiga medali emas. Sayangnya tidak ada sama sekali dari mereka yang memperoleh medali.
Hal ini menimbulkan rasa kecewa yang sangat amat besar, mengingat ini kali pertama kontingen Indonesia pulang dengan tangan hampa.
Baca Juga: Kebingungan Akibat Serangan Hamas, Israel Kalang Kabut Tak Bisa Prediksi Kekuatan Pasukan Palestina
Dalam kesempatannya, Kabid Binpress PP PBSI Rionny Mainaky menyampaikan 16 poin evaluasi PBSI usai gagal dalam Asian Games sebagaimana dikutip dari Twitter (X) Bhulukhuduk TV sebagai berikut.
1. Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI ini mengutarakan permintaan maaf kepada Kemenpora, NOC Indonesia dan seluruh masyarakat.
2. Rionny mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan dan motivasi dari berbagai pihak, termasuk kritik dan saran yang diberikan kepada tim Binpress PP PBSI sebagai bahan evaluasi.
3. Dalam rapat evaluasi lengkap yang diadakan di Pelatnas PBSI Cipayung, 9 Oktober 2023, Kabid Binpress beserta pelatih, team, dan pengurus harian menyatakan komitmennya untuk bersama-sama berbenah.
4. Kegagalan dalam Asian Games ini bukan dari faktor fisik. Melainkan karena adanya tekanan mental harus juara, yang berdampak ragu-ragu dan kurang yakin.
5. Para pemain tidak bisa keluar dari tekanan mental yang berakibat pemain tidak bisa enjoy dengan permainan.
6. Misal, Jonatan Christie yang tidak mau mengecewakan tim sehingga terbebani dan melakukan banyak kesalahan sendiri.
7. Gregoria yang terlihat tegang, tidak bisa bermain lepas sehingga banyak salah dan ragu-ragu.
8. Fajar/Rian yang kalah speed dan power harus lebih fokus pada program latihan fisik dan merancang strategi yang lebih variatif agar tidak monoton.
9. Pelatih berkomitmen bersama dengan atlet-atlet untuk merubah tekanan menjadi motivasi.
10. Menata ulang kebugaran dan fisik pemain agar pemain lebih prima saat berada dalam lapangan.
11. Pemain yang cedera akan segera ditangani oleh Profesor dr. Nicolas Budhipara.
12. Semua pemain yang melebihi standar massa lemak tubuh akan mendapatkan perhatian dari dua dokter gizi.
13. Seluruh psikolog PBSI akan ters terlibat untuk menjaga fokus hingga semangat para pemain.
14. Membenahi proses pengiriman pemain ke tournament agar pemain bisa mencapai peak performance yang terbaik.
15. Sebagai usaha untuk meningkatkan performa, semua lini dalam PBSI siap mendukung pemain.
16. Dikabarkan PBSI sudah membentuk Tim demi tercapainya kesuksesan pada Paris 2024. ***