
inNalar.com – Bagaimana jika matahari kesiangan setiap hari dan pagi selalu terlambat? Ternyata bukan hal mustahil bagi sebuah desa unik di Majalengka, Jawa Barat.
Berbeda dengan kesiangan pada umumnya, baik dalam keadaan musim hujan maupun kemarau, matahari di desa unik ini, tetap saja selalu datang terlambat. Loh, kok bisa ya?
Nah, karena kebiasaan tersebut lah, daerahnya dinamakan Kampung Heubeulisuk, yaitu berasal dari Bahasa Sunda, “Heubeul” artinya lama, dan “Isuk” artinya pagi. Namun, meskipun demikian, namanya ditulis tidak terpisah.
Lokasinya, ternyata cukup jauh dari ibu kota Jabar alias Bandung ya, yaitu berjarak sekitar 122,8 KM, yang dapat ditempuh dengan perkiraan 2 jam 28 menit, jika melewati Jl. Tol Cisumdawu.
Namun, jika ditempuh dari pusat Kota Majalengka, tentu jaraknya cukup dekat, yaitu hanya 15,7 KM saja dan dapat ditempuh sekitar 35 menit saja, loh!
Kalau soal administratifnya, Desa Heubeulisuk ini termasuk bagian dari Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Investasi Unik 2025, Deretan Uang Kertas Kuno Ini Dihargai Rentang Rp 1 Juta Hingga Rp 5 Juta!
Melansir YouTube Udar1der, pada Kamis (2/1), Desa ini terletak di sebelah utara Kecamatan Argapura, sehingga berada di perbatasan langsung antara Kecamatan Sindang dan Kecamatan Maja.
Lantas, kenapa ya matahari bisa kesiangan datang ke sana, padahal di desa-desa lainnya tidak demikian? Ternyata hal ini karena pengaruh letak geografis, loh.
Pasalnya, wilayah Desa Heubeulisuk dikelilingi perbukitan, sehingga ketika matahari terbit terhalang oleh ketinggian bukit dan keadaan seperti masih malam, padahal di daerah sekitarnya sudah pagi.
Baca Juga: Fakta Menarik Sekolah di Magelang, Nama SD Negeri di Jawa Tengah Ini Bikin Jedag Jedug Bacanya
Kemudian, setelah kondisi matahari cukup meninggi barulah terlihat keberadaanya sebagai penerang pagi hari di Heubeulisuk.
Hal ini mungkin lebih menarik, terutama bagi orang yang memang tidak terbiasa bangun pagi atau bukan morning person. Namun, apakah penduduk di sana juga tidak terbiasa beraktivitas di pagi hari?
Tentu saja tidak ya, banyak kok penduduk di sana yang bekerja di pagi hari, tetapi memang kebanyakan aktivitas pagi di sana sedikit terhambat daripada di daerah pada umumnya.
Menurut keterangan warga setempat, seperti halnya dalam mencuci baju di pagi hari, mereka akan tetap dapat menjemurnya di siang hari dan menunggu matahari terbit, yaitu sekitar jam 9 pagi.
Bicara soal unik, tentu tidak hanya karena matahari kesiangan ya, wilayahnya Heubeulisuk ini sebagian besar didominasi oleh sawah-sawah terasering, sehingga posisinya terlihat miring.
Baca Juga: Nama Sekolah di Pekalongan, Jawa Tengah Ini Unik, Gen Alpha Bakal Semangat Kalau Belajar di Sini
Di sana juga terdapat sebuah jalan utama dari gerbang desa yang melintang selebar 2-3 meter, melintasi area pesawahan.
Terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @Jawabarat.terkini, terdapat banyak pepohonan dan pesawahan yang warnanya hijau danmenyegarkan mata, serta udaranya pun masih fresh.
Di ujung pesawahannya, terdapat bukit Bangkok yang menjulang tinggi pada bagian tengahnya saja, sehingga sangat eksotis dan dapat melihat keseluruhan pesawahan dari ketinggian.
Baca Juga: Uang Kertas 1.000 Rupiah Dr. Soetomo Tahun 1980 Masih Diburu Kolektor! Ini Ciri Asli dan Harganya
Berbeda dengan area sekitar desa Heubeulisuk secara umum, kawasan bukitnya menjangkau matahari sehingga mendapatkan cahaya yang lebih lama.
Selain itu, di desa tersembunyi ini juga ada danau buatan bernama Embung Ciberut, yang indah. Tak heran, jika dijadikan destinasi wisata oleh warga sekitar.
Danau buatan tersebut memiliki luas sekitar 5.500 meter persegi, dengan daya tampung 22.000 meter kubik air hujan.
Tentu saja, adanya danau buatan ini menambahkan nilai keestetikan di desa Heubeulisuk. Namun, sayangnya kondisinya belum diperbaharui lagi sehingga masih belum optimal pemanfaatannya.
Demikian itulah informasi mengenai Kampung Unik di Jawa Barat yang paginya selalu datang kesiangan. Tertarik untuk berkunjung? ***