150.000 Tomat Ludes! Begini Uniknya Festival Perang La Tomatina di Spanyol

inNalar.com – Terdapat banyak sekali festival yang mengusung tema yang unik. Salah satunya festival La Tomatina yang ada di Spanyol.

Seperti namanya, La Tomatina menggunakan tomat sebagai bahan untuk memeriahkan festival.

Setiap orang akan saling serang dengan menggunakan tomat yang sudah di sediakan.

Baca Juga: Di Balik Salah Kaprah Tradisi Unik dan Nyentrik Saling Peluk Cium di Bali

Bisa dikatakan juga bahwa festival La Tomatina adalah salah satu perang makanan yang terbesar di dunia.

Lokasi diadakkannya La Tomatina ada di Kota Valencia Buñol, sebelah timur Spanyol yang berjarak 30 km dari laut Mediterania.

Kota Bunol dikelilingi oleh pegunungan dan memiliki penduduk sekitar 9.000 jiwa. Saat festival, ribuan wisatawan akan turut meramaikan.

Baca Juga: Sering Jadi Bahan Gosip, Begini Uniknya Tradisi Sunda di 3 Daerah Jawa Barat Ini

Festival La Tomatina berawal pada tahun 1945 tepat pada hari rabu terakhir bulan Austus terjadi tanpa sengaja saat berlangsung sebuah parade.

Saat itu, banyak partisipan yang menggunakan kostum yang bermacam-macam. Hingga sekelompok anak muda yang menggunakan kostum yang memiliki kepala besar mengakibatkan salah satu peserta tergelincir.

Akibatnya, terjadi kekacauan di sepanjang rute parade hingga menabrak sebuah kios yang menjual tomat.

Baca Juga: Ini Dia 5 Kota Terpadat di Dunia, Daerah di Indonesia Masuk Daftar?

Dari sinilah orang-orang mengambil tomat dan saling melempar satu sama lain. Inilah awal mula festival La Tomatina.

Tahun selanjutnya, sekelompok orang menyelenggarakan perang tomat dengan lebih terorganisir.

Tiap peserta wajib membawa tomat sendiri dari rumah untuk mengikuti acara tersebut. Acara perang tomat terus berlanjut hingga dilarang pada tahun 1950-an oleh otoritas setempat.

Baca Juga: Luasnya 11 Ribu Hektar, Desa di Kutai Kartanegara Ini Tak Bisa Dilewati Motor Apalagi Mobil Mewah: Kenapa?

Pelarangan tersebut dilakukan oleh Fransisco Franco yang saat itu adalah seorang diktator. Dirinya beranggapan kegiatan tersebut tidak memiliki makna keagamaan.

Setelah dilarang, penduduk sekitar melakukan aksi protes pemakaman tomat pada tahun 1957. Aksi protes tersebut membawa peti mati yang berisi tomat yang besar.

Akibat aksi protes tersebut, pihak otoritas setempat kembali mengizinkan kembali acara tersebut sekaligus meresmikannya menjadi festival.

Baca Juga: Mega Proyek Seluas 32 Hektare di Jawa Barat Ini Jadi Ladang Korupsi Anak Buah SBY

Sejak saat itu, festival La Tomatina kembali di gelar dan semakin terkenal hingga luar Spanyol.

Festival ini diperkirakan menghabiskan 150.000 tomat dan dimulai sekitar jam 11 pagi waktu setempat. Setidaknya sekitar 22.000 orang ikut berpartisipasi.

Selama satu jam tiap peserta akan mengambil tomat, dan akan diperas sedikit, kemudian dilempar ke orang lain.

Saat waktunya habis, akan terdengar suara kembang api yang menandakan setiap orang harus berhenti melempar tomat.

Festival ini tidak hanya diikuti oleh orang dewasa saja, namun juga anak-anak. Anak berusia 4 dan 14 tahun diperbolehkan ikut dalam La Tomatina khusus anak pada hari sabtu sebelum acara besar.

Khusus untuk anak-anak, festival ini memiliki nama mini-Tomatina, serta tiap anak diharuskan memakai pakaian bekas.***(Muhammad Arif)

Rekomendasi