

inNalar.com – Sebuah ladang tebu di Boyolali Jawa Tengah diubah menjadi bandara terbaik kelas internasional.
Kondisi ladang tebu di Boyolali Jawa Tengah yang dibanguni sebuah bandara tersebut mempunyai luas sebesar 17 hektare.
Lebih lanjut, ternyata ladang tebu seluas 17 hektare di Boyolali Jawa Tengah tersebut letaknya berada di 14 kilometer barat laut dari Kota Surakarta.
Menurut sejarah pembangunannya, bandara yang dibangun di ladang tebu Boyolali itu dibangun pertama kali oleh Pemerintah Belanda.
Tepatnya pada tahun 1940, yang dinamai sebagai Pangkalan Udara Panasan, karena letaknya yang berada di daerah Panasan.
Namun setelah tentara Jepang menduduki Indonesia, bandara yang dibangun di ladang tebu Boyolali tadi dihancurkan oleh Belanda.
Baca Juga: Awas Gosong! 4 Daerah di Riau Ini Punya Suhu Panas Ekstrem, Ada yang Mencapai 37 Derajat Celcius?
Kemudian selanjutnya, tentara Jepang akhirnya membangun lagi bandara bekas ladang tebu di Boyolali tadi untuk keperluan pangkalan militernya.
Setelah adanya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan, bandara yang dibangun di Boyolali Jawa Tengah tadi penerbangannya dilaksanakan oleh “Penerbangan Surakarta”.
Nama dari Bandara Panasan di Boyolali Jawa Tengah tersebut mulai diubah pada tahun 1977.
Jika penasaran mengenai bandara apa yang dimaksud di atas, bandara tersebut adalah Bandara Internasional Adisumarmo.
Bandara tersebut seringkali dianggap bahwa letaknya berada di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Padahal lokasi Bandara Adisumarmo yang sebenarnya berada di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Diketahui bahwa Bandara Internasional Adisumarmo di Jawa Tengah melayani penerbangan intenasional dengan rute Kuala Lumpur dan Singapura.
Kabarnya, Bandara Adisumarmo disebut-sebut sebagai salah satu bandara terbaik di Provinsi Jawa Tengah.
Tak heran jika disebut bandara terbaik, karena bandara tersebut pun pernah meraih penghargaan bergengsi tingkat internasional.
Salah satu penghargaan Bandara Adisumarmo yang dinilai cukup menarik perhatian adalah penghargaan ‘Best Airport by Size in Asia Pacific’ pada 2022.***