100% Green Energy, Smelter Aluminium Paling Ramah Lingkungan RI Ada di Sumatera Utara: Siapa Pionirnya?


inNalar.com –
Sebuah pabrik peleburan Alumunium yang berbasis di Sumatera Utara disebut sebagai Green Smelter, dibangun oleh perusahaan terkemuka di bidang pertambangan.

Bukan tanpa alasan sebutan ‘green’ disematkan pada pabrik pengolahan aluminium sebab tata kelolanya disebut telah 100 persen gunakan energi bersih.

Itulah mengapa pabrik aluminium di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara ini layak dinobatkan menjadi smelter paling ramah lingkungan di Indonesia.

Baca Juga: Peningkatan Ekonomi Ancam Ekosistem Lingkungan Buntut Hilirisasi Nikel Besar- besaran

Dalam rangka meraih cita-cita nasional menuju Net Zero Emission di tahun 2060, perusahaan pembesut pabrik pengolah tambang ini mendapat dukungan penuh dari pihak pemerintah.

“Pemerintah mendorong penuh pemanfaatan energi yang ramah lingkungan dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan dalam operasinya industrinya,”ucap Kepala Biro Komunikasi Publik dan Kerja Sama ESDM Agus Cahyono Adi, dikutip dari laman kementerian terkait.

Dikonfirmasi sejak Mei 2024, pabrik tersebut telah dirancang beroperasi dengan dukungan penuh sejumlah infrastruktur berbasis energi bersih.

Baca Juga: Tingginya 74% Burj Khalifa, Indonesia Bangun Megaproyek Pencakar Langit Pertama

Apabila ditelusuri jejak rantai pasokan energi bersihnya, smelter berbasis energi hijau ini mendapat sokongan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Semenjak didirikan menggunakan energi listrik yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga air,” tegas Ismadi Jenal selaku EVP Grup Operasi Pabrik Peleburan yang diketahui berlokasi di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Keuntungan utama yang didapatkan pihak perusahaan pembesut pabrik aluminium ini salah satunya berkat lokasinya yang dekat dengan Danau Toba.

Baca Juga: Mampu Setor Rp249 T ke Negara, Daerah Terkecil Blora Pengin Merdeka Jadi Kota ‘Harta Karun’ Jawa Tengah

“Kita sebut sebagai Green Smelter karena 100 persen pasokan energiberasal dari PLTA kita sendiri,” imbuhnya.

Di waktu terpisah SVP Pemeliharaan PLTA Sigura-Gura dan Tangga Alfathdin M. Harahap juga ikut menguatkan pasokan energi bersih pabrik tersebut.

Alfathdin mengungkap bahwa pabrik aluminium berbasis yang menjadi andalan ekonomi baru Sumatera Utara ini berhasil mendapatkan sokongan power plant di dua unit.

Baca Juga: Jakarta Pusat Bakal Punya Mall Tertinggi di Indonesia Rp6,5 Triliun, Tinggal Langkah Kaki dari Bundaran HI

PLTA penyokong pabrik tersebut, yaitu pembangkit listrik Sigura-gura dan Tangga, ucapnya.

Lebih lanjut, kedua power plant tersebut diketahui menyokong kelistrikan pabrik aluminium ini melalui 271 unit menara.

Lantas, siapa perusahaan pionir di balik gagasan inovasi smelter paling ramah lingkungan di Indonesia ini?

Baca Juga: 5 Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Bandung, Ada yang Capai 133 Meter dan 35 Lantai

Green smelter yang berbasis di Kabupaten Batu Bara ini dibangun oleh PT Inalum.

“Saat ini smelter PT Inalum sudah menggunakan energi air dan teknologi gas cleansing dalam proses produksinya,” Agus Cahyono Adi selaku Kepala Biro Komunikasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM.

Melalui program Eco-Inovasi, perusahaan pembangun pabrik tambang kenamaan Indonesia ini berhasil menyempurnakan pasokan energinya berbasis green energy secara penuh.

Baca Juga: 10 Kabupaten Kota Tersempit di Jawa Timur, Urutan Pertama Disabet Daerah Berjuluk Kota Onde-Onde

Di antara upaya ramah lingkungan dalam proses pengolahan komoditi tambangnya, Inalum menerapkan sederet misi.

Mulai dari upaya menurunkan emisi, limbah sludge pun demikian, tata kelola hemat energi, adanya upaya program khusus untuk melakukan recycle air sampai dengan pemanfaatan scrap bekas sebagai bahan dasarnya.

Infrastruktur green smelter paling ramah lingkungan di Indonesia ini menjadi dasar pijakan PT Inalum dalam mengembangkan SGAR di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Menurut kabar teranyar, Presiden RI Joko Widodo mengonfirmasi Smelter Grade Alumina Refinery fase pertama di kabupaten tersebut disebut akan diresmikan pekan depan.

Adapun pihak operatornya adalah anak perusahaan Inalum, yaitu PT Borneo Alumina Indonesia.

Sebagai informasi, PT Borneo Alumina Indonesia merupakan hasil penggabungan dua perusahaan tambang legendaris, yaitu Inalum dan Aneka Tambang (ANTM).***

Rekomendasi