

inNalar.com – Proyek Revitalisasi Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) telah mencapai progres yang signifikan per September 2023, yakni 82 persen.
Capaian progress yang positif ini membuat Pertamina optimis revitalisasi kilang Balikpapan akan selesai pada 2024.
Rupanya di balik getolnya revitalisasi Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) ini, terdapat fakta menarik selama pengerjaan proyek berlangsung.
Baca Juga: Kebijakan Lebih Kejam dari Indonesia, Negara Eropa Ini Berikan TikTok Denda Sebesar Rp5,6 Triliun
Berikut deretan 10 fakta menarik di balik proyek revitalisasi Kilang Balikpapan yang cukup bikin kita tercengang.
1. Daya Serap Tenaga Kerja Tinggi
Menurut data yang dirilis melalui akun instagram resmi Pertamina, rupanya serapan tenaga kerja yang terlibat dalam proyek revitalisasi Kilang Balikpapan telah mencapai 19.316 pekerja per September 2023.
Hal ini berarti juga menandai capaian total jam kerja yang telah dihabiskan dalam proyek pengembangan Kilang Balikpapan ini mencapai 11,4 juta jam.
Baca Juga: Tubuh Autolisis Saat Puasa, Ini Cara Kurangi Sakit Pada Pencernaan Menurut dr Zaidul Akbar
Diproyeksikan masih ada 600 tambahan tenaga kerja lagi yang bakal diserap dalam proses perjalanan pengembangan kilang Balikpapan Kalimantan Timur ini.
2. Tingkat TKDN
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang terserap dalam proyek terbesar dalam sejarah Pertamina ini mencapai 30 hingga 35 persen.
3. Total Beban Equipment 110 Ribu Ton
Begitu banyaknya peralatan dan instrumen penting yang mendukung progres proyek revitalisasi Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur ini hingga total pengerahan peralatan di lapangan memiliki bobot yang sangat berat.
Diketahui dari 5.203 equipment yang dikerahkan dengan total bobotnya yang mencapai 110 ribu ton ini dihitung setara dengan 4,5 kali berat Patung Liberty.
4. Unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Jadi Komponen Unit Terberat
Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) merupakan salah satu unit equipment dalam proyek Kilang Balikpapan yang memiliki fungsi penting.
Keberadaan unit ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat margin profit Kilang Balikpapan dengan sistem pengolahan residu agar produknya semakin memiliki nilai tambah.
5. Propane / Propylene Splitter jadi Equipment Tertinggi dalam Proyek RDMP
Propylene Splitter adalah unit yang fungsinya untuk memisahkan senyawa propylene dan propane, sehingga dengan adanya proses pemisahan tersebut produk yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.
Diketahui unit tersebut ketinggiannya mencapai 110 meter yang artinya setara dengan 30 lantai gedung pencakar langit.
6. Kabel Elektrik dan Pipa yang Sangat Panjang
Tak kalah mencengangkanmya adalah unit kabel elektrik dalam proyek revitalisasi kilang strategis di Kalimantan Timur ini panjangnya bukan main.
Kabel elektriknya mengurai sepanjang jarak Jakarta menuju Seoul, yakni 5.040 kilometer, sedangkan pipanya memanjang hingga 4.986.421 dia-inci.
7. Miliki Deretan Proyek Pembangunan
Dalam rangka menggenjot kapasitas dan kualitas produk, Proyek RDMP Balikpapan ini diketahui meliputi beberapa pembangunan yang terdiri dari beberapa instrumen penting.
Deretan proyek RDMP ini meliputi pembangunan New Workshop & Warehouse, Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Feed Tank, dan fasilitas Terminal Lawe-Lawe.
Baca Juga: Persija Jakarta Gagal Mendapatkan Poin Maksimal Usai Ditahan Imbang Persis Solo di BRI Liga 1
Selain itu juga dibangun pula 5 unit Boiler Package, New Flare Balikpapan II, dan FCC & FCC NHT.
8. Lesatkan Kapasitas Produksi BBM
Diharapkan dengan adanya proyek RDMP Balikpapan ini kapasitas kilang dapat melejit hingga 360 kilo barrel per day. Selain itu, kualitasnya ter-upgrade menjadi Euro 5 yang disebut lebih ramah lingkungan.
9. Kapasitas Produksi LPG Meningkat
Kapasitas produksi LPG pun diharapkan mampu meningkat. Jika tadinya kemampuannya hanya 48 kilo ton per annum (KTPA), maka setelahnya dapat melesat hingga 384 KTPA.
10. Mampu Hasilkan Produk Petrokimia
Proyek RDMP Kilang Balikpapan ini diproyeksikan bakal memiliki tambahan produk baru, yakni petrokimia.
Kapasitas produksi petrokimia ditargetkan mampu menghasilkan 225 kilo ton per annum (KTPA) setelah adanya proyek ini.
Inilah proyek RDMP atau Pengembangan Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur melalui program Refinery Development Master Plan (RDMP) menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan memberikan multiplier effect.***