

inNalar.com – Ke’te Kesu adalah salah satu destinasi wisata budaya yang terkenal di Tana Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Desa yang terletak di pelosok Toraja Utara ini dikenal dengan rumah-rumah adat Tongkonan yang megah, lengkap dengan ukiran-ukiran khas, serta berbagai upacara adat.
Di Desa Ke’te Kesu, salah satu daya tarik utamanya adalah rumah adat Tongkonan yang berjejer rapi. Tidak heran jika warisan megah ini menjadi salah satu ciri khas budaya Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Punya Kucing atau Anjing? Intip Kepribadian si Pemilik Dilihat dari Hewan Peliharaannya
Rumah adat Tongkonan ini diperkirakan berusia sekitar 300 tahun dan letaknya berhadapan dengan numbuh padi yang kecil.
Bentuk atapnya yang melengkung menyerupai perahu membuat Tongkonan sangat unik dan mudah dikenali.
Setiap detail bangunan Tongkonan ini memiliki filosofi, mulai dari simbol kekayaan hingga status sosial pemiliknya.
Baca Juga: Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran
Desa terunik di Toraja Utara, Sulawesi Selatan Ini mempunyai lumbung padi (alang) di depan rumah yang fungsinya sebagai simbol kesejahteraan. Tak hanya sebagai tempat tinggal saja, Tongkonan juga berfungsi sebagai pusat kegiatan adat.
Rumah adat khas Sulawesi Selatan yang ada di Tana Toraja Utara ini pembangunannya tidaklah mudah. Dibutuhkan bantuan dari seluruh anggota keluarga untuk menggarapnya.
Namun, saat ini salah satu dari rumah Tongkonan tersebut sudah beralih fungsi, yaitu menjadi museum.
Baca Juga: 10 Fakta Psikologi Orang Berhati Lembut, Perlakukan Dia dengan Hati-Hati Terutama No. 4 dan 9
Museum ini berisi koleksi benda kuno Toraja Utara, mulai dari senjata tajam, ukiran, keramik Tiongkok, patung.
Di dalam museum ini juga dibuka sebuah pelatihan untuk para wisatawan yang ingin berlatih dalam pembuatan kerajinan dari bambu.
Desa di Sulawesi Selatan ini termasuk kawasan cagar budaya dan dijadikan sebagai pusat berbagai upacara adat Toraja Utara.
Baca Juga: Kepribadian Golongan Darah Menurut Ketsuekigata, Ada Fakta Tersembunyi yang Akan Mengejutkanmu
Di Desa Ke’te Kesu juga terdapat benda kuno peninggalan purbakala berupa kuburan batu yang diperkirakan lebih dari 500 tahun yang menyerupai sampan atau perahu dan diletakkan menggantung di tebing atau di goa.
Kuburan batu tersebut juga diletakkan sesuai dengan tradisi masyarakat setempat, yaitu warga bangsawan akan disemayamkan di lubang tertinggi, sedangkan orang biasa di kaki bukit.
Selain itu, di sana juga terdapat beberapa kuburan megah yang merupakan milik para bangsawan yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Kenali Kepribadian Seseorang dari Mobil yang Digunakan, Pemilik Minivan Karakternya Paling Unik
Masyarakat Toraja memiliki keyakinan dalam hal pemakaman ini. Semakin tinggi seseorang dikubur, maka akan semakin mudah mereka berjalan menuju ke surga.
Beberapa makam yang ada di Desa Ke’te Kesu juga telah dilengkapi dengan sebuah jeruji besi sebagai langkah untuk mencegah pencurian patung adat jenazah (tau-tau).
Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya jenazah yang dikuburkan bersama dengan hartanya dan tidak tertutupi oleh apapun (dapat dilihat dengan jelas).
Ke’te Kesu bukan hanya tempat wisata, tetapi juga situs warisan yang mengajarkan kita untuk menghargai tradisi dan budaya nenek moyang.
Dengan mengunjungi Ke’te Kesu, Anda dapat mengetahui pentingnya menjaga sebuah warisan budaya yang dianggap sebagai bagian dari identitas bangsa. ***(Dea Fransisca)