inNalar.com - Dengan tujuan memberikan nilai tambah, maka dibangunlah smelter Bauksit di Kalimantan Barat.
Meskipun ternyata pembangunan pabrik smelter Bauksit tersebut harus mangkrak selama 16 bulan.
Adapun pembangunan smelter Bauksit tersebut berada di Desa Bukit Batu Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.
Sekedar informasi, pembangunan pabrik smelter Bauksit ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2019 yang lalu.
Dilansir inNalar.com dari kalbarprov.go.id, pada tahun 2020, Pabrik smelter biji bauksit ini mampu mengolah menjadi alumina mencapai kapasitas 1 Juta ton.
Sayangnya, pembangunan smelter Bauksit tersebut harus mangkrak selama 16 bulan.
Baca Juga: Belum Kelar Sejak 2005, Pelabuhan di Yogyakarta yang Lenyapkan Anggaran Rp365 Miliar Ini Mangkrak?
Adapun mangkrak tersebut diakibatkan adanya perselisihan antara kontraktor proyek pemenang tender.
Perselisihan tersebut terjadi pada PT Perumahan Pembangunan (PTPP), dengan perusahaan asal China, yakni Aluminium International Engineering Corporation (Chalieco).
Jika perselisihan tersebut tidak terselesaikan, bahkan proyek ini bisa ancam kerugian mencapai Rp. 6,75 triliun.
Walaupun akhirnya kedua kontraktor tersebut telah berkomitmen untuk merampungkan proyek pabrik smelter ini, yang berada di Kalimantan Barat.
Menariknya, pembangunan kembali smelter Bauksit di Mempawah ini justru berjalan cepat.
Artikel Terkait
Perusahaan Tambang Bauksit di Kalimantan Barat Ini Alami Penurunan Hasil, Karyawan Ketar-ketir di PHK?
Produksi 1 Juta Ton Bauksit, Kalimantan Barat Punya Kilang Smelter Grade Alumina Terbesar di Asia Tenggara
Tingkatkan Kapasitas Produksi, Perusahaan Tambang Bauksit di Kalbar Ini Berencana Bangun Jalan 41 Km
Diwariskan Sejak 1942, Rumah Adat di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat Ini Siap Disulap Jadi...
Rugikan Rp6,75 Triliun! Smelter Bauksit yang Gandeng China di Kalbar Ini Sempat Mangkrak 16 Bulan, Mengapa?