inNalar.com – Sebuah Pelabuhan yang ada di Yogyakarta dan habiskan anggaran miliaran rupiah hingga saat ini belum kelar pembangunannya sejak 2005.
Yakni Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto yang ada di Karangwuni, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta.
Pelabuhan Adikarto yang ada di Wates, Yogyakarta hingga saat ini belum juga beroperasi.
Padahal, Pelabuhan Adikarto tersebut dibangun sejak tahun 2005 dengan anggaran Rp365 miliar dari berbagai sumber anggaran, sebagaimana dilansir dari DKP Kulon Progo.
Melansir informasi tambahan dari RRI, ada beberapa faktor mengapa Pelabuhan di Yogyakarta ini mangkrak.
Salah satunya ialah besarnya gelombang laut uang membuat perahu nelayan kesulitan bersandar di Pelabuhan.
Selain itu, tingginya tingkat sedimentasidi muara sungai Serang yang berfungsi sebagai pintu masuk dermaga, membuat Pelabuhan Adikarto tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya.
Proyek Pelabuhan Adikarto memerlukan anggaran senilai Rp447 miliar, guna pembangunan pemecah ombak alias breakwater.
Belum siapnya breakwater juga menjadi salah satu alasan mangkraknya proyek ini.
Padahal Pelabuhan Adikarto di Yogyakarta diproyeksikan bisa memuat 400 kapal dan 5.000 nelayan setiap tahun.
Selain itu, data dari DKP Kulon Progo menyebutkan bahwa harapannya Pelabuhan Adikarto bisa memproduksi tangkapan sebanyak 27.400 ton per tahun atau Rp276 miliar.
Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur Yogyakarta mengatakan bahwa pihaknya berupaya mengalihkannya untuk menjadi pusat pembenihan.
Artikel Terkait
Dana Rp 20,4 Triliun, Pemerintah Pusat Harus Penuhi Syarat dari Pemda DIY Jika Akan Bangun Tol Yogyakarta-Solo
Biayannya Rp27,48 Triliun! Proyek Tol Solo-Yogyakarta Diramalkan Mampu Tampung 25.000 Kendaraan, Dilengkapi...
Inilah 3 Fakta Unik dari Universitas Terbaik dan Terfavorit se-DI Yogyakarta yang Luasnya Capai 183,36 Hektar
Yogyakarta Dijuluki Sebagai Kota dengan Kesenjangan Sosial Tertinggi di Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya
Aneh tapi Nyata, Sekolah Unik di Provinsi Yogyakarta Ajari Para Muridnya Cara Menjaga Mental, Bisa Tebak?