InNalar.com - Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak tambang adalah Kalimantan Timur.
Agar memberikan nilai tambah dan optimal, maka diperlukan adanya smelter, atau pabrik pengolahan tambang di Kalimantan Timur.
Sebab itulah terdapat smelter nikel yang tengah dibangun di Kalimantan Timur, agar dapat memberikan nilai tambah pada hasil tambang yang telah dieksploitasi.
Apalagi hanya negara Indonesia dan Australia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
Adapun pembangunan smelter tersebut berada di Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur.
Bahkan peresmian tahap pertamanya pun telah dilakukan, yaitu pada hari ini, selasa 19/09/2023, yang dipimpin oleh Gubernur Kaltim H Isran Noor.
Sekedar informasi, pembangunan awal dari smelter Nikel di Kalimantan Timur ini telah dilakukan pada awal tahun 2022, sebab itulah pembangunan tahap pertamanya dapat terselesaikan di tahun ini.
Selama itu, smelter nikel ini telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 1.700 orang, dengan tenaga kerja asing sebanyak 250.
Smelter Nikel di Kalimantan Timur ini adalah milik PT Kalimantan Ferro Industry (KFI), yang mana merupakan gabungan dari dua perusahaan.
Kedua perusahaan tersebut adalah PT Nityasa Prima, yang memiliki hak guna bangunan (HGB) lokal.
Sedangkan satunya adalah perusahaan asal China, San Yai Tai Hoi Tong New Material Co, Ltd, yang membangun kawasan pabrik.
Artikel Terkait
Nilai Investasinya Rp45 Triliun, Proyek Smelter Terbesar di Jawa Timur Diramalkan Sanggup Produksi 35 Ton Emas
Akan Hasilkan 27.000 MT, Pabrik Smelter Nikel di Kalimantan Timur Ini Bakal Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Dana Investasi Rp30 T, Pabrik Smelter di Kalimantan Timur Ini Malah Bermasalah, Apakah Perkara Tenaga Asing?
Pembangunan Pabrik Smelter Nikel di Balikpapan dengan Nilai Investasi Rp6,5 T, Sempat Mandek Karena Lingkungan
Mulai Garap Proyek Smelter Nikel Senilai Rp37,5 T di Sulteng, Vale Indonesia Siap Serap Ribuan Tenaga Kerja