• Sabtu, 23 September 2023

Nilai Investasinya Rp56,7 Triliun, PLTU Batang Jawa Tengah Ternyata Sempat Mandek, Simak Penyebabnya di Sini

- Selasa, 19 September 2023 | 11:21 WIB
Ilustrasi PLTU Batang di Jawa Tengah
Ilustrasi PLTU Batang di Jawa Tengah

inNalar.com PLTU Batang atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batang adalah salah satu dari Proyek Strategis Negara (PSN).

Seperti namanya, PLTU Batang ini berada di Batang atau lebih tepatnya di Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Pembangunan dari PLTU Batang atau yang juga sering disebut sebagai Central Java Power Plant (CJPP) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Pulau Jawa.

Baca Juga: Jaya Selama 50 Tahun, Pabrik Tekstil Terbesar di Jawa Tengah Ini Mulai Karam dan Terancam Bangkrut, Kok Bisa?

Proyek ini mulai dibangun pada tahun 2016 dan pengoperasiannya sudah dimulai sejak tahun 2022.

Namun, ternyata proyek PLTU Batang ini sudah direncakan sejak lama sekali, yakni tahun 2010.

Akan tetapi, proyek ini harus berhenti pembangunannya selama empat tahun karena beberapa masalah.

Baca Juga: Kamu Mau Liburan tapi Bingung Cara Melipat Baju Biar Muat Banyak? Begini Triknya Agar tak Bawa Banyak Tas

Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan PLTU Batang ini adalah masalah pembebasan lahan.

Dilansir inNalar.com dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pembebasan lahan untuk PLTU Batang ini pada tahun 2013 masih kurang sekitar 15% hingga 20%.

Meskipun begitu, proyek PLTU Batang ini harus terus dilanjutkan. Apabila dihentikan, maka Pulau Jawa akan kekurangan listrik pada tahun 2017.

Baca Juga: Pakaian Terkena Noda Luntur Bikin Panik? Tenang Ada Trik untuk Membersihkannya, Anti Repot dan Mudah!

Oleh karena itu, proyek ini berhasil dibangun pada tahun 2016 oleh PT Bhimasena Power Indonesia.

PT Bhimasena Power Indonesia sendiri merupakan perusahaan konsorsium dari tiga perusahaan berbeda, yakni PT Adaro Power (34%), Electric Power Development Co. Ltd. (J-Power) (34%), dan Itochu Coorporation (32%).

Pembangunan megaproyek PLTU Batang ini menghabiskan dana sekitar USD $ 4,2 miliar dollar atau setara dengan Rp 56,7 triliun (kurs Rp 13.500,-).

Halaman:

Editor: Yusron Shiddiqi

Sumber: ekon.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X