inNalar.com – Pabrik garmen adalah salah satu dari banyaknya industri yang menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.
Keberadaan pabrik garmen ini sendiri memang tidak tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Di Tangerang, Banten sendiri terdapat sebuah pabrik garmen yang terkenal sebagai pabrik garmen terbesar di Provinsi Banten.
Nama dari pabrik garmen ini adalah PT Tuntex Garment Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1991.
Meski sudah bergelut dalam dunia garmen selama 32 tahun, nyatanya tidak dapat membuat pabrik ini bertahan sampai sekarang.
Pada Maret 2023 lalu, PT Tuntex Garment secara resmi menghentikan pengoperasiannya. Karena hal tersebut, sebanyak 1.163 buruh terpaksa harus di PHK.
Baca Juga: Erick Thohir Puji Kontribusi Nahdlatul Ulama saat Hadiri Munas dan Konbes: NU Punya Peran Besar!
Dilansir inNalar.com dari akun Youtube D NEWS, penutupan pabrik garmen ini dilakukan di waktu menjelang lebaran.
Diketahui, penyebab utama dari PHK massal ini adalah dampak dari Covid-19. Meski sudah berlalu, ternyata dampaknya masih terasa sampai tahun 2023 ini.
Sebelum penutupannya, PT Tuntex Garment Indonesia sudah merugi selama tiga tahun berturut-turut akibat menurunnya permintaan ekspor.
Klien utama dari PT Tuntex Garment Indonesia sebelumnya adalah Pula dan Nike. Namun, setelah Covid-19 menyerang, bahkan permintaan dari Puma dan Nike pun ikut menurun.
PT Tuntex Garment Indonesia yang dalam pengoperasiannya sangat bergantung kepada ekspor, hal ini tentunya memiliki dampak yang sangat besar bagi perusahaan.
Artikel Terkait
Pembangunan Pabrik Smelter Nikel di Balikpapan dengan Nilai Investasi Rp6,5 T, Sempat Mandek Karena Lingkungan
Produksi 30 Juta Sel, Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara Bakal Beroperasi di Jawa Barat
Telan Anggaran Rp60 Triliun, Pabrik Petrokimia di Cilegon Sudah Rampung 73 Persen dan Bakal Selesai Tahun 2025
Hanya Bisa Serap 500 Tenaga Kerja, China Berencana Bangun Pabrik Alat Berat Khusus Tambang di Indonesia
PHK 273 Karyawan! Pabrik Terbesar dan Terkenal Sejak 1991 di Jawa Timur Ini Alami Kebangkrutan, Benarkah?