InNalar.com - Seorang pelajar yang masih duduk dibangku SMP dilaporkan polisi usai anak tersebut mengkritik pemerintah kota Jambi atas perusahaan yang telah merusak bangunan rumah milik nenek dari anak tersebut.
Anak yang masih duduk di bangku SMP tersebut diketahui bernama Syafirah Fadiyah Alkaff, anak berempuan berinisial SFA tersebut telah merekam ketika ada truck yang melintas yang menimbulkan geteran pada jalan.
Truck yang menggilas jalan tersebut mengakibatkan geteran yang dapat menghancurkan jalan, tidak hanya jalan saja yang hancur tetapi rumah dari nenek yang berisial SFA tersebut juga ikut roboh dan hancur.
Baca Juga: Tips Mudah Membuat Kulit Putih dan Glowing Cuma Seminggu! Buruan Coba Agar Semakin Cantik
Truck yang menggilas jalan hampir 1 dekade tersebut bermuatan 20 ton dengan leluasa melintas jalan serta membawa kekayaan sebagian orang.
Ketika anak tersebut menyuarakan kejadian yang baru SFA alami melalui sosial media yang ditujukan untuk pemerintah yang menaungi kota jambi.
Akan tetapi ketika SF anak yang duduk di bangku SMP berani menyuarakan kritik kepada pemerintah kota jambi. Pemkot jambi ingin menjoblaskan anak tersebut ke bui atas laporan UU ITE.
Baca Juga: Dijamin Ampuh! Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami Memakai Bahan-Bahan Sederhana
Kabag hukum walikota jambi memberika klarifikasi terkait adanya pelaporan anak yang menyuarakan atas keluh kesalnya, kabag hukum pemerintah kota jambi tersebut bernama Muhammad Gempa Awaljon Putra.
Muhammad Gempa Awaljon Putra tersebut memberikan klarifikasi sebaia berikut; “ bahwa pemerintah kota jambi tidak melaporkan anak tersebut, jadi yang dilaporkan adalah akun yang mengunggah vidio SF tersebut ke sosial media”.
Dari adanya vidio TikTok yang viral mengenai kritikan kota jambi diketahui bahwa Syarifah Fadiyah Alkaff masih duduk di kelas 3 SMP. Tidak adanya pengecekan, mediasi maupun klarifikasi terlebih dahulu sebelum melaporkan ke polisi.
Truck yang melintasi jalan hingga hancur dan membuar roboh rumah SFA tersebut milik PT. RPSL. PT RPSL (Rimba Palma Sejahtera Lestari) merupakan perusahaan pembangkit listrik (PLTU) pada awalnya.
Tetapi sekarang perusahaan asing PT. RPSL (Rimba Palma Sejahtera Lestari) berubah menjadi perusahaan menjadi produksi hasil Hutan yang berupa kayu.
Pergantian fungsi perusahaan asal Hongkong tersebut telah diketahui secara diam-diam telah berubah fugsi keguaan awal perusahaan tersebut.
Artikel Terkait
Tiket Golden Buzzer America's Got Talent 2023 Buktikan Putri Ariani Layak Dikenal Dunia!
Gegara iPhone, Wanita Ini Dikucilkan dari Keluarga Hingga Dikhianati Suami Sendiri
BMKG Peringatkan Potensi El Nino Terjadi Pada Pertengahan Tahun Ini; Bulan Ini?
Update Harga Hewan Kurban Terbaru Menjelang Idul Adha 2023
Tragis! Terjadi Lagi, Aksi Bully Terhadap Pelajar SMP di Bandung yang Meresahkan Orang Tua dan Warganet