YOGYAKARTA, inNalar.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024, Anies Baswedan mengatakan adanya campur tangan negara untuk mengintimidasi pencalonannya.
Pernyataan Anies Baswedan tersebut dipaparkan dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" yang digelar Najwa Shihab di GRHA SABHA UGM, Selasa (19/9/2023).
Anies Baswedan merupakan Bacapres yang dideklarasikan paling awal oleh Partai Politik (Nasdem) pada Oktober 2022.
Baca Juga: Bangunan Rumah Peninggalan Belanda di Jawa Timur Sampai Saat Ini Masih Dihuni, Terletak di Tengah…
Sejak saat itu kegiatan politik sudah beragam, mulai dari sosialisasi hingga kampanye ke berbagai daerah.
Ketika ditanya dana yang dihabiskan dari rangkaian tersebut, Anies Baswedan mengatakan bahwa modal yang didapat berasal dari relawan.
"Gerakan yang kami dorong, gerakan perubahan, dilakukan ramai-ramai. Begitu banyak yang membantu," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan mayoritas bantuan untuk kepentingan politiknya tidak dalam bentuk rupiah.
Melainkan berupa pinjaman beragam fasilitas, mulai dari rumah mobil dan masih banyak lainnya.
"Staff-staff yang bekerja bersama kita, sebagian mereka adalah yang dibayar oleh perusahaan mereka," ujar Anies Baswedan.
Di sisi lain, Anies juga mengeluhkan pembiayaan agenda politik sangat rumit.
Pasalnya, negara dan publik tidak ikut andal dalam kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
"Kami dibantu oleh banyak orang yang memberikan dukungan saat ini, dan yang paling mahal nanti ketika jelang kampanye adalah produksi alat-alat peraga," terang Anies Baswedan.
Artikel Terkait
Menggali 4 Hikmah Tentang Keimanan, Persaudaraan, dan Tawakkal dari Kisah Ashabul Kahfi
6 Daerah Penghasil Kayu Jati Terbesar di Jawa Timur, Kabupaten Ngawi Sampai Tembus Internasional
Terdengar Suara Misterius, Tak Disangka Lahan Tambang Batu Kapur di Tuban Jawa Timur Ini Simpan Goa Berisi...
Total Produksi 9,4 Juta Ton, Inilah 5 Daerah Penghasil Padi Terbesar di Jawa Barat, Nomor 1 Subang?
Panjangnya 587 Meter, Jembatan Kembar Rp69 Miliar di Kalimantan Timur Ini Difungsikan untuk Jalur Batu Bara?