• Sabtu, 23 September 2023

Mencenangkan! Ditemukan Lubang Bekas Jepang di Bukittinggi Sumatera Barat Jumpai, Isinya Apa?

- Selasa, 19 September 2023 | 19:57 WIB
Lubang Jepang Bukittinggi memiliki sejarah tersendiri.
Lubang Jepang Bukittinggi memiliki sejarah tersendiri.

inNalar.com - Lubang Jepang merupakan terowongan (bunker) yang dibangun masa Perang Dunia ke-2 dan Perang Asia Timur Raya.

Lubang Jepang yang dimaksud terletak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dan sampai saat ini dijadikan sebagai wisata sejarah.

Lubang Jepang Bukittinggi ini berada di kedalaman 40 meter di bawah Taman Panorama Bukittinggi, Sumatera Barat.

Baca Juga: Belum Kelar Sejak 2005, Pelabuhan di Yogyakarta yang Lenyapkan Anggaran Rp365 Miliar Ini Mangkrak?

Dilansir inNalar.com dari direktoripariwisata.id, Lubang Jepang dibangun oleh orang Indonesia pada masa kerja paksa 1942 - 1945, di bawah tekanan tentara Jepang.

Lubang Jepang sendiri dibangun atas perintah dari Panglima Divisi ke-25 Angkatan Darat Jepang, Letjen Moritake Tanabe.

Tujuan dibangun Lubang Jepang ini dijadikan sebagai benteng pertahanan bawah tanah dari tentara Jepang.

Baca Juga: Jawaban Anies Baswedan saat Ditanya Najwa Shihab Perihal Dana Politik: Saya yang Asetnya Paling Kecil

Total keseluruhan panjang wsiata sejarah Lubang Jepang adalah 1.470 meter atau setara dengan 1,5 kilometer.

Saat di dalam, para pengunjung dapat berjalan 300 meter atau sekitar 20 menit untuk bisa melihat semua lorong.

Dilansir dari Channel Youtube Disekitarkita id dalam video berjudul Lubang Jepang Bukittinggi, Perjalanan Sejarah Bangsa pada 11 Juni 2023, dijelaskan jika Lubang Jepang memiliki 21 lorong.

Baca Juga: Letaknya di Pedalaman Hutan Belantara, Perkampungan Kecil di Bojonegoro Jawa Timur Ini Namanya...

21 lorong Lubang Jepang terdiri dari 6 lorong ruang amunisi/bekas gudang senjata Jepang, 2 ruang makan para pekerja paksa/romusha, 12 kamar tidur/barack militer dari tentara Jepang, dan 1 ruang sidang.

Selain itu ada 6 pintu, yaitu pintu pengintaian, pintu penyergapan, pintu utama, pintu penghubung, dan 2 pintu pelarian/emergency.

Halaman:

Editor: News Reporter

Sumber: direktoripariwisata.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X