inNalar.com - Sebuah perkampungan adat unik di Sumatera utara ini masuk ke dalam 300 ADWI pada tahun.
Bangunan rumah adat di perkampungan Sumatera Utara ini masih berisi kokoh sejak zaman dulu hingga sekarang.
Perlu diketahui bahwa kampung adat di Sumatera Utara ini memiliki sebuah bangunan rumah yang unik dan juga menarik berbeda dengan rumah pada umumnya.
Baca Juga: Bangunan Rumah Peninggalan Belanda di Jawa Timur Sampai Saat Ini Masih Dihuni, Terletak di Tengah…
Warisan budaya dari para leluhur nenek moyang yang sampai sekarang tetap dilestarikan hingga turun temurun.
Perkampungan adat di Sumatera Utara ini memiliki nama Kampung Bawomataluo ini memiliki peninggalan zaman sejarah.
Peninggalan tersebut berupa batu megalitikum atau batu yang memiliki ukuran besar dan tertata dengan rapi dan kokoh.
Sebelum memasuki perkampungan tersebut akan disuguhkan dengan tangga yang menggunakan bahan dasar batu yang kokoh tanpa perekat semen maupun pasir.
Kampung adat unik di Sumatera Utara ini memiliki sebuah kuburan milik dari para bangsawan yang terletak di di halaman kampung.
Selain itu kampung tersebut juga memiliki kelestarian yaitu adanya lompat batu yang masih ada sampai sekarang.
Letak perkampungan adat yang berada di Sumatera Utara ini berada di atas bukit yang terletak di Kecamatan Fanayama.
Kampung adat ini berada di ketinggian 270 meter, kampung adat tersebut memiliki sebuah bangunan yang unik dan juga menarik bahkan berdada dari yang lainnya.
Baca Juga: Awalnya Penduduk Hidup Makmur, Kini Pemukiman di Sumatera Utara Jadi Kampung Mati Tak Berpenghuni
Artikel Terkait
Keren! Kampung Kecil di Sumatera Utara Ini Warganya Menggunakan Bahasa Arab Untuk Sehari-hari
Akses Jalannya Susah, Kampung Pelosok di Kalimantan Selatan Punya Segudang Kekayaan, Berada di Ketinggian...
Luasnya Sekitar 10 Hektar, Kampung Unik di Sumatera Utara Ini Dijuluki 'Little India', Kok Bisa?
Hidup Atas Air, Kampung Apung di Balikpapan Ini Dulu Sempat Alami Kebakaran Sebelum Disulap Jadi Wisata
Kampung Pelosok di Jawa Timur Memiliki Monumen Perjuangan Panglima, Banyak Bangunan Terbengkalai?