inNalar.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi yang cukup besar dari hulu dan hilir yang memang tak perlu diragukan lagi.
Potensi yang ada tersebut nyatanya menarik beberapa perusahaan asing untuk turut menaruh investasi di Indonesia.
Salah satu perusahaan yang menaruh investasi di Indonesia adalah perusahaan baterai yang berasal dari Korea Selatan.
Perusahaan LG, sebuah perusahaan ternama asal Korea Selatan ini berencana akan merelokasi dan membangun sebuah pabrik baterai untuk kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia tepatnya di Kawasan Industri Batang.
Diketahui belum lama ini, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal yakni Bahlil Lahadalia telah kembali mengadakan sebuah pertemuan penting dengan CEO LG Solution Young Soo Kwon demi membahas lebih lanjut perihal proyek raksasa.
Berhubung ini merupakan proyek dengan skala besar, Untuk pembangunan mega proyek kerjasama antara LG dan BUMN ini membutuhkan lahan kira-kira seluas 275 hektar.
Baca Juga: Dugaan Anies Baswedan Soal Instrumen Negara yang Digunakan untuk Mengintimidasi Pencalonannya
Nantinya proyek ini diperkirakan akan mampu produksi baterai kendaraan listrik (EV) hingga 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun.
Tercatatnya Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia tentu menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan LG dari sisi hulu, sebagaimana kita tahu, nikel adalah komposisi penting dalam produksi baterai EV.
Sedangkan dari hilir, Indonesia juga punya potensi yang cukup besar dalam hal pasar (pemasaran) baik itu motor listrik maupun mobil listrik.
Baca Juga: Cuma 5 Menit! Coba Trik Merebus Telur Agar Matang Sempurna dengan Cepat, Dijamin Bakal Hemat Gas
Mega proyek kerja sama ini terjalin antara Konsorium LG dengan Konsorium BUMN IBC yakni LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco future M, Antam dan juga IBC.
Dilansir InNalar.com dari jatengprov.go.id, proyek pembangunan pabrik baterai EV ini juga disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
Artikel Terkait
10 Kabupaten Penghasil Kelapa Terbanyak di Jawa Timur, Nomor 1 Bukan Malang Tapi...
Mulai Garap Proyek Smelter Nikel Senilai Rp37,5 T di Sulteng, Vale Indonesia Siap Serap Ribuan Tenaga Kerja
Diakuisisi Perusahaan Italia, Proyek Gas Laut Dalam di Kalimantan Timur Diramalkan Produksinya 844 Juta MMSCFD
Dijuluki Desa Emas, Penghasilan Warga Pujon Kalteng Justru Tak Menentu? Padahal Miliki 40 Juta Ton Emas
Dicerai AS, Proyek Gasifikasi Batubara Senilai Rp30,55 Triliun di Sumatera Selatan Akhirnya Dipinang Oleh...