inNalar.com - Nabi Muhammad SAW bukan hanya bertugas membawa risalah tapi tugas mendidik juga Al-Qura’an Surah ke-2 Al-Baqarah ayat 151-152 diayat 151 menjelaskan tentang Nabi Muhammad SAW bertugas untuk mendidik.
Nabi muhammad SAW mendidik dari sumbernya dari petunjuk Allah secara langsung sampai kesemuanya sampai disebut dengan adab itu. Allah yang mengajarkan nabi dan diteruskan kepada umatnya.
Jadi penting disadari bahwa adalah seorang pendidik yang diajarkan yaitu; semua pedoman kehidupan islam yang membawa ketundukan, kepatuhan, ketaatan, kedamaia, kesuksesan dan kebahagiaan.
Baca Juga: Komik One Piece Hiatus Karena Komikus Operasi, Fans Takut Cerita Tidak Akan Tamat
Maka sifat pendidikan yang yang didapatkan seorang muslim dari nabi Muhammad SAW adalah pendidikan islami.
Yang dibangun dari adanya pendidikan islami adalah keyakinan kepada tuhan yang kuat dan kokoh supaya dengan keyakinan yang kuat dan kokoh ini muncul kepatuhan dari patuh mau mengamalkan.
Dari mengamalkan muncul kesuksesan begitulah runtutannya, kepatuhan yang dalam tanpa keraguan disebut keimanan. Kepatuhan untuk menunaikan apa yang di imani disebut dengan ketaqwaan.
Baca Juga: Inilah Cara Memerahkan Bibir Secara Alami, Yuk Simak!
Makanya jika berbicara tentang iman yakin dan tanpa ragu, berbicara taqwa penunaian pembuktian dari keimanan untuk menunaikan amal sholehsesuai dengan perintah dari Allah sebagai tanda kepatuhan.
Jika adanya iman setelah itu kemudian ingin taqwa pasti ada amal, sebagai bukti keimanan gambaran dari kepatuhan. Contoh; seperti puasa ramadhan seorang muslim wajib melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan yang dibuka dengan iman dulu, amal dan kemudian ketaqwaan.
Bagaimana cara membuktikan keimanan yaitu dengan cara mengikuti puasa Ramadhan, harus patus ketika ingin melakuakan tugas dan kewajiban seorang muslim. Jika seorang muslim tidak melaksanakan puasa ramadhan maka orang tersebut tidak beriman.
Ketika seseorang beriman maka seseorang tersebut patuh dengan perintah Allah, ketika seorang muslim sudah beriman maka mereka yakin tana ragu untuk menunjukkan hal tersebut dengan patuh.
Patuh, taat, kuat baru munculah hasil dari situ, hasilnya berupa diberikannya pengetahuan untuk membimbing bagi bagian tubuh untuk bersikap seperti munculah karakter kinerja sikap-sikap dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Artikel Terkait
Kuat dan Sehat dengan Hapalkan doa Jelang Puasa Bulan Ramadan dari Ustadz Adi Hidayat Ini
Ustadz Adi Hidayat Bahas Soal Kepercayaan Kehidupan Pasca Kematian
ARMY Bosan Menunggu BTS Wamil? Simak Makna Cinta dan Kesedihan yang Tersirat dalam Lagu Fake Love BTS
Profil Jusuf Hamka, Sosok yang Kini Tagih Hutang ke Pemerintah Senilai Rp 179 Miliar
Sultan Auto Terpikat Kecantikan dan Kulit Mulus Inara Rusli, Ternyata Ini Skincare-nya